Hai... Sudah tahu belum kalau tanggal 28 November kemarin adalah diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Nasional? Yups... 28 November 2021 ...
Hai...
Yups... 28 November 2021 itu bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Nasional. Lucky me pada hari itu aku berkesmpatan menjadi salah satu peserta untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara daring untuk memperingati hari menanam pohon yang dipersembahkan oleh Demfarm bertajuk Cerita Petani Millennial Mendapat Berkah Dari Kebun.
Talk show ini menghadirkan tiga narasumber di antaranya Soraya Cassandra selaku Founder Kebun Kumara, Adrian R.D. Putera selaku Project Manager Program Makmur PKT, dan Iqbal sebagai perwakilan petani millennial binaan PKT.
Keseruan Virtual Tree Planting Bersama Demfarm
Sebelum memulai bincang bersama para narasumber semua peserta melakukan ceremonial virtual tree planting, kami dikirim gardening kit yang berisi media tanam, beberapa jenis benih, semprotan spray, pot, sekop serta alat berkebun lainnya.
Kami memulai dengan menanam benih bersama, memanfaatkan gardening kit yang sudah dikirim tersebut. Hari menanam pohon ini bertujuan agar kita semua berperan dalam menjaga dan melestarikan alam dengan menanam baik itu pohon, tanaman hias, atau pun tanaman lainnya. Dengan menanam pohon minimal satu orang satu sudah memberi sumbangsih dalam pelestarian alam dan menyumbang oksigen alami.
Tujuan lainnya dari kegiatan menanam pohon dan talk show ini adalah untuk meningkatkan minat generasi muda kita di bidang pertanian, salah satunya adalah memulai dengan bercocok tanam dari rumah. Sehingga dengan munculnya minat tersebut, ke depan akan lahir petani-petani millennial yang sukses memajukan sektor pertanian Indonesia.Perlu diketahui bahwa saat ini, menjadi petani, tidak lagi bekerja dengan cara-cara lama. Petani masa kini sudah dapat menggunakan teknologi di bidang pertanian yang terus berkembang. Teknologi ini berfungsi sebagai potensi memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Aku sendiri sudah mulai aktif menanam dirumah, meski tidak memiliki pekarangan dan lahan khusus menanam tapi aku bisa memanfaatkan tempat sekecil apa pun untuk menanam dan Alhamdulillah sudah beberapa kali panen hasil tanam aku, benar-benar mendapatkan berkah nya.
Yang membuat aku semakin semangat untuk menjadikan aktivitas menanam ini adalah berkat event kemarin nih, mendengar para petani millennial yang juga bisa sukses menjadi seorang petani adalah satu hal yang membanggakan.
Cerita Petani Millennial Mendapat Berkah Dari Kebun
“Program Makmur kita laksanakan di sejumlah wilayah tanggungjawab distribusi PKT, sepertiJawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Program ini juga merupakan upaya PKT dalam meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, dengan menciptakan ekosistem untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia, termasuk petani millennial,”
“"Jadi program makmur ini berlaku untuk semua petani, termasuk petani millenial. Harapan kami akan semakin banyak petani muda yang memajukan pertanian di daerah masing-masing sehingga cita-cita ketahanan pangan nasional bisa kita tercapai. Sektor ini butuh tenaga millennial,” katanya.
- Cerita Iqbal Seorang Petani Millennial Asal Jember
“Menjadi petani itu awalnya kita harus tau pasarnya. Punya strategi sejak awal. Jika kita paham dengan teknologi pertanian, kita lebih mudah dapat peluang untuk sukses, ini jadi latar belakang saya memilih menjadi profesi sebagai petani, kan tujuan dari kerjaan profit,”
“Saya mengajak generasi muda kembali bertani dan mengembangkan sektor pertanian Indonesia. Jika ditinjau dari pengalaman, menjadi petani malah pekerjaan yang paling diidamkan pada masa tua seseorang. Jadi kenapa tidak kita mulai saja dari muda,” tambah nya.
- Cerita Soraya Cassandra yang merupakan Founder Kebun Kumara
Sepakat dengan perkataan Iqbal, Soraya Cassandra pun mengajak masyarakat untuk menjadi “petani milenial” dimulai dengan membuat kebun di rumah sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Melalui sosial media beliau selalu membagikan kegiatan berkebun nya beliau mengatakan :
“Kebun Kumara kami buat untuk mengajak lebih banyak teman Gen Z untuk memulai langkah kecil menjadi petani milenial di rumah sendiri dan membiasakan diri melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan bumi,”
Dalam kegiatan ini, Sandra begitu sapaan akrab nya berbagi tips tentang berkebun agar terhindar dari hewan-hewan liar yang mengganggu tanaman yang sering menjadi masalah setiap orang saat memulai aktivitas menanam. Misalnya masalah yang hadir itu untuk jenis serangga, Sandra menyarankan untuk menanam tumbuhan pengalih, seperti tanaman bunga basil, kemangi atau tanaman berdaun wangi lainnya.
“Suka duka berkebun itu ya salah satunya gangguan serangga. Tapi kalau belum gede intervensinya itu gak apa-apa, menandakan kebun kita itu sehat. Tapi kalau intervensinya udah gede dan tidak seimbang apalagi merugikan, kita bisa tanam tanaman ngalih. Sementara untuk hewan yang lebih gede seperti tikus, tutup semua jalan masuknya,” katanya.
COMMENTS