Ternyata banyak fakta yang belum aku ketahui tentang melahirkan Caesar padahal aku sudah 3 kali melahirkan dengan proses Caesar. Banyak ya...
Banyak yang beranggapan bahwa proses melahirkan Caesar hanya
berisiko pada ibu sehingga treatment pun hanya diberikan pada ibu saja. Tapi
ternyata proses persalinan Caesar juga meninggalkan dampak pada anak.
Namun melahirkan Caesar tidak bisa dielakan untuk beberapa ibu termasuk aku salah satunya. Tentu pilihan untuk menjalani persalinan Caesar diambil bukan tanpa alasan. Indikasi panggul sempit yang terjadi padaku juga menjadi faktor aku harus melahirkan dengan proses Caesar karena jika dipaksakan normal akan beresiko pada ibu dan anak.
Faktor lain yang mempengaruhi keputusan persalinan Caesar
- Faktor medis seperti penyakit atau faktor tekanan darah
- Panggul sempit
- Riwayat Caesar sebelumnya
- Proses persalinan tidak maju
- Kelainan letak plasenta atau posisi bayi
- Hambatan jalan lahir
- Prolapse tali pusat
Jika terdapat indikasi-indikasi yang mengharuskan untuk
menjalani persalinan Caesar maka jalani saja sesuai anjuran dokter karena itu
dilakukan demi keselamatan ibu dan anak. Persiapkan dengan matang sebelum menjalani
proses persalinan Caesar!
Fakta seputar melahirkan Caesar
Fakta seputar melahirkan dengan metode Caesar selanjutnya
banyak aku ketahui saat mengikuti webinar bersama @nutriclub_id dengan tema : Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar
dengan Mikrobiota Sehat
Dengan narasumber : Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal DR. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) bersama Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD serta Celebrity Mama, Cynthia Lamusu yang membagikan pengalaman melahirkan Caesar.
Jika sekilas membaca tema nya justru disini anak dengan kelahiran Caesar lah yang menjadi peran utama nya kan?
Ternyata Mama... Si kecil juga punya risiko loh dalam proses kelahirannya dengan metode Caesar. Dan ini lah fakta seputar anak yang dilahirkan secara Caesar :
- Bakteri Usus yang disebut Mikrobiota Tubuh lebih sedikit jika dilahirkan secara caesar
Bakteri usus atau Mikrobiota mempunyai peran penting dalam
tubuh manusia karena bertanggung jawab atas faktor-faktor kesehatan dan daya tubuh
manusia. Anak yang dilahirkan secara normal (vaginal delivery) mempunyai mikrobiota alami yang lebih banyak
karena saat lahir anak akan melalui jalan lahir nya dan terpapar bakteri baik
yang terdapat pada tubuh ibu.
Paparan pertama dengan komunitas mikrobiota maternal (vagina,
feses, ASI, mulut dan kulit) akan menentukan kematangan usus, perkembangan
metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka pendek dan
jangka panjang,” tambah dr. Ali.
Bakteri baik yang diterima akan membentuk microbiota yang berperan
sebagai kekebalan tubuh alami saat dilahirkan.
Sedangkan anak yang dilahirkan secara Caesar tidak memiliki proses dan kesempatan itu karena langsung dikeluarkan dari rahim ibu. Mikrobiota anak dengan kelahiran Caesar hanya didapat dari rumah sakit dan lingkungan sehingga anak yang dilahirkan Caesar lebih rentan sakit jika tidak mengetahui treatment yang tepat.
2 Masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang
Anak dengan kelahiran Caesar sering dikaitkan dengan kondisi
kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya karena kurangnya
microbiota di awal kelahiran, faktor lain yang mempengaruhi kesehatan adalah
karena banyak nya cairan yang bisa menyebabkan masalah pernafasan dan paru-paru.
Berbeda dengan anak persalinan normal yang akan melalui proses tekanan yang
bermanfaat mengurangi cairan didalam paru-parunya.
Masalah kesehatan jangka pendek lainnya termasuk kesulitan menyusui karena ikatan menyusui dini yang tertunda. Sementara masalah jangka panjang yang terkait dengan operasi caesar dan memungkinkan terjadi pada anak nantinya adalah peningkatan risiko asma, obesitas, dan keterlambatan perkembangan.
3. Rentan mengalami risiko
Anak yang dilahirkan Caesar juga rentan mengalami resiko seperti
terkena laser saat proses bedah, atau terkena sayatan atau pun cedera operasi
lainnya. Namun kasus seperti ini jarang ditemukan namun tidak menutup
kemungkinan risiko ini akan terjadi.
Sejujurnya setelah mengetahui fakta-fakta diatas itu sedikit
membuat aku kaget, merasa sedikit kecewa pada diri sendiri karena tidak
melahirkan normal dan ada rasa khawatir tertinggal di hati ini karena
menganggap anak-anak aku yang dilahirkan secara Caesar akan tumbuh lemah
nantinya ðŸ˜
Beruntung kemarin aku mendapatkan kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada narasumber dan mengutarakan unek-unek aku itu dalam pertanyaan upaya apa yang harus aku lakukan sebagai ibu yang melahirkan anak dengan proses Caesar agar tumbuh optimal.
Bagaimana Cara Mengoptimalkan Imunitas Anak kelahiran Caesar?
Alhamdulillah… Tanggapan atas pertanyaanku semuanya dijawab dengan sangat memuaskan!
Sebuah penelitian menunjukkan anak lahir caesar butuh waktu enam bulan untuk mencapai
mikrobiota usus yang serupa dengan anak lahir normal sehingga anak lahir
caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai gangguan sistem imunitas.
Prof Juffrie juga menjelaskan “Awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian ASI eksklusif, karena ASI mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotic.”
Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan
memberikan efek, dikenal juga dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat
kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti
Bifidobacterium pada Si Kecil yang lahir secara caesar. Hal ini dapat membantu
meningkatkan sistem imun selama dua tahun pertama kehidupan serta menurunkan
risiko anak mengidap penyakit alergi,” tambah Prof. Juffrie.
Cynthia Lamusu juga membagikan pengalaman melahirkan anak
kembarnya yang dilahirkan Caesar dan pengalamannya itu membesarkan hatiku bahwa
indikasi melahirkan Caesar adalah ikhtiar lain untuk menyelamatkan ibu dan anak
yang dilahirkan.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah bersyukur sebesar-besarnya
karena buah hati dilahirkan dengan selamat lalu selanjutnya sebagai usaha
menempuh perkembangan dan pertumbuhan anak agar tetap optimal lakukan
usaha-usaha terbaik saat membesarkannya.
Cynthia Lamusu menceritakan pengalaman mempersiapkan proses
kelahiran caesar anak kembarnya. “Kehamilan Tatjana & Bima merupakan
kelahiran berisiko mengingat kami menggunakan metode bayi tabung (IVF),
kehamilan di usia 37 tahun dan janin kembar. Kondisi ini menjadi faktor risiko
yang mengharuskan saya melahirkan secara caesar. Namun, hal itu tidak
menyurutkan semangat kami menyambut kelahiran si kembar. Kami meningkatkan
intensitas cek ke dokter agar kesehatan ibu dan anak terus terpantau. Kami juga
mempelajari berbagai hal tentang persalinan caesar termasuk risiko imunitas
yang lemah dan potensi alergi yang lebih tinggi pada anak,” ujar Cynthia.
Cynthia menambahkan bahwa dukungan yang baik dari pihak rumah sakit, suami, dan orang-orang terdekat membuatnya kuat dan mampu menghadapi tantangan dalam proses persalinannya. Anjuran dokter untuk melakukan tes potensi caesar merupakan pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi hidupnya. “Saya bersyukur diberkahi support system yang kuat dalam setiap proses dari kehamilan, melahirkan hingga merawat si kembar,” tambah Cynthia.
Dalam sesi akhir webinar Arif Mujahidin, sebagai Corporate
Communications Director Danone Indonesia berkomitmen akan mewadahi para
orangtua dalam mencari informasi seputar kesehatan ibu dan anak, nutrisi ibu
hamil dan menyusui dan nutrisi untuk anak termasuk informasi untuk mengenali
faktor serta risiko tentang kelahiran Caesar dengan meluncurkan Test Potensi
Caesar di website www.nutriclub.co.id
"Kami percaya bahwa setiap anak, apapun metode
kelahirannya, harus didukung agar siap dan tangguh menghadapi tantangan di masa
depan—termasuk tantangan imunitas bagi anak kelahiran caesar. Danone
Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Nutriclub berharap dengan adanya
kegiatan diskusi ini, lebih banyak orang tua dapat mengetahui secara lengkap
informasi yang mereka perlukan dalam mempersiapkan kelahiran caesar dan khusus
bagi orang tua dengan anak lahir caesar dapat mendukung komposisi mikrobiota
sehat untuk mengoptimalkan sistem imunitas si Kecil. Tutup Arif Mujahidin
Kesimpulan
Proses melahirkan ternyata sangat berpengaruh besar pada
anak terutama untuk sistem daya tahan tubuh. Jika proses persalinan Caesar
adalah satu-satunya jalan terbaik maka tidak perlu berkecil hati dan bersedih,
karena ini adalah tantangan besar untuk kita selaku orangtua agar melakukan
usaha terbaik untuk tumbuh kembang anak agar tetap optimal.
Bersyukurlah karena buah hati dilahirkan sehat dan terus kawal perkembangan buah hati dengan memberikan asupan nutrisi agar perkembangan imunitas anak lahir Caesar pun memiliki microbiota sehat dan optimal.
- Microbiota memiliki peran penting dalam interaksi dengan usus dan memacu sistem imun tubuh
- Beri nutrisi terbaik dengan menyusui selama 2 tahun untuk menyeimbangkan microbiota setara anak yang dilahirkan normal
- ASI adalah nutrisi terbaik termasuk untuk anak yang lahir secara Caesar karena mengandung nutrisi lengkap termasuk prebiotok dan probiotik yang membentuk microbiota.
- Lanjut dengan memberikan asupan nutrisi yang mengandung prebiotic dan probiotik alami
- Selalu semangat dan minta dukungan keluarga agar menjadi support system yang baik saat membesarkan putra-putri kita.
- Selalu cari tahu informasi tentang nutrisi dan kesehatan bersama Nutriclub di www.nutriclub.co.id atau Instagram @nutriclub_id ya! J
Well… semoga
ulasan aku tentang webinar kemarin memberikan banyak manfaat untuk para ibu
yang melahirkan caesar seperti aku. Tetap semangat ya…
“Be a rainbow in someone else’s
cloud”
~Maya Angelo~
COMMENTS