Tips Mengelola Keuangan Dari Prita Ghozie Untuk Ibu-Ibu UMKM
Banyak survey yang mengatakan ibu-ibu rumah tangga yang berbisnis atau membuka usaha UMKM jarang bisa sukses, alasannya karena para ibu-ibu ini kurang pandai pengelolaan keuangannya mereka tidak memisahkan uang usaha dan uang rumah tangga dan tidak cermat menentukan HJP (Harga Jual Produk).
Kalau soal pemasaran sih biasanya mereka paling jago, misalkan memanfaatkan relasi dan juga promosi tapi kembali melihat hasil survey konon katanya ibu-ibu rumah tangga ini masih minim ilmu tentang pengelolaan keuangan nya karena mind set yang tertanam di pikiran mereka adalah bisnis = uang tambahan tidak lebih dari itu.
Contoh kasus saat memulai usaha biasanya ibu-ibu lebih menggebu-gebu di awal seperti membeli perabotan, alat-alat dagang, stock barang atau bahan baku yang berlebihan, dan tidak memikirkan jangka panjang usahanya sehingga tidak fokus.
Bagi ibu-ibu pemula yang ingin menghindari hal-hal seperti itu disini aku akan membahas Tips Mengelola Keuangan Untuk Ibu-ibu UMKM langsung dari pakar nya pengelolaan keuangan Prita Ghozie.
28 Agustus 2019 Visa dalam program Ibu Berbagi Bijak menggaet seorang pakar keuangan perempuan yaitu Prita Hapsari Ghozie untuk membagikan tips pengelolaan keuangan untuk para ibu-ibu se-Indonesia. Program ini bertujuan agar ibu-ibu lebih bijak dalam pengelolaan keuangan karena menurut survey ibu-ibu lebih sulit mengelola keuangan dibandingkan pria.
Program Ibu Berbagi Bijak persembahan Visa ini sudah berjalan bertahun-tahun mengajak para ibu bijak bertujuan agar para ibu bijak berbagi tips mengelola keuangan kepada orang-orang tersayang di sekitarnya #IbuBerbagiBijak dan beberapa kali mengadakan event serupa di beberapa kalangan dan kali ini tema nya khusus membahas pengelolaan keuangan untuk ibu-ibu yang menggeluti dunia UMKM. Lantas apa saja tips nya?
Tantangan Membuat Usaha
Feeling Analysis. Saat berbisnis kurangi menggunakan perasaan hingga feeling analysis ini menentukan bahwa usaha ini perasaan untung, perasaan rugi, atau perasaan impas. Yang tepat adalah buatlah laporan keuangan usaha agar hasilnya memang real. Laporan keuangan ini berupa;
Seperti yang dibahas diatas saat memulai usaha kita harus memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi. Caranya adalah dengan membuat laporan keuangan!
Tidak hanya laporan keuangan usaha tapi juga buat laporan keuangan pribadi dan rumah tangga dengan cara sehatkan keuangan dengan cara mengelolanya. Persiapkan juga hal-hal yang berkaitan dengan keuangan ini seperti simpanan maka cara mengaturnya adalah;
Tabungan juga bisa sangat menguntungkan loh alternatif pendapatan keuntungan tabungan bisnis ini bisa berupa tabungan emas, tabung dan investasi tabungan berjangka, beli pasar modal, dan salah satunya dengan berbisnis (tapi kelola keuangannya dengan baik ya) 😀
Nah, semoga tips yang dibagi oleh mbak Prita ini bermanfaat ya untuk ibu-ibu rumah tangga yang akan memulai bisnis. Boleh banget ini tips-tips nya disimak baik-baik dan semoga dengan ini aku juga termasuk #IbuBerbagiBijak ya karena sayang banget kalau tips-tips pengelolaan keuangan ini tidak dibagikan kepada orang-orang tersayang. Karena memang aku sayang kalian semua 😀
Kalau soal pemasaran sih biasanya mereka paling jago, misalkan memanfaatkan relasi dan juga promosi tapi kembali melihat hasil survey konon katanya ibu-ibu rumah tangga ini masih minim ilmu tentang pengelolaan keuangan nya karena mind set yang tertanam di pikiran mereka adalah bisnis = uang tambahan tidak lebih dari itu.
Contoh kasus saat memulai usaha biasanya ibu-ibu lebih menggebu-gebu di awal seperti membeli perabotan, alat-alat dagang, stock barang atau bahan baku yang berlebihan, dan tidak memikirkan jangka panjang usahanya sehingga tidak fokus.
Bagi ibu-ibu pemula yang ingin menghindari hal-hal seperti itu disini aku akan membahas Tips Mengelola Keuangan Untuk Ibu-ibu UMKM langsung dari pakar nya pengelolaan keuangan Prita Ghozie.
Tips Mengelola Keuangan Untuk Ibu-ibu UMKM
Program Ibu Berbagi Bijak persembahan Visa ini sudah berjalan bertahun-tahun mengajak para ibu bijak bertujuan agar para ibu bijak berbagi tips mengelola keuangan kepada orang-orang tersayang di sekitarnya #IbuBerbagiBijak dan beberapa kali mengadakan event serupa di beberapa kalangan dan kali ini tema nya khusus membahas pengelolaan keuangan untuk ibu-ibu yang menggeluti dunia UMKM. Lantas apa saja tips nya?
Tantangan Membuat Usaha
- Mau Usaha Apa?
Tentukan terlebih dahulu jenis usaha yang akan dijalani, cara menentukan ini bisa berdasarkan hobi, namun tetap harus memerhatikan pasar, serta jam kerja (jika ibu memulai usaha tanpa banyuan pegawai) - Tidak tahu untung Rugi
Pisahkan keuangan pribadi & usaha
Punya catatan khusus keuangan
Punya Modal, investasi, dan biaya yang jelas asal-usulnya
- Membuat Rencana Usaha
- Pahami modal & kebutuhan dasar usaha
a. Modal Ivestasi Awal (properti, fasilitas pendukung, tenaga kerja) Semua ini harus dihitung secara rinci. Jika ibu menggunakan investasi awal menggunakan kekayaan pribadi pikirkan jika selanjutnya usaha ibu harus menggunakan properti sewaan, serta tenaga kerja tambahan lain seperti pegawai termasuk tenaga ibu sendiri harus dihitung)
b. Modal Kerja Operasional (Barang dagangan, barang pendukung)
c. Biaya Tetap (Biaya listrik, telpon, internet, biaya pemasaran, dan biaya pegawai)*Ketiga poin ini harus benar-benar diperhitungkan untuk menentukan HJP - Pembiayaan dan Operasional
a. Pembiayaan atau sumber biaya untuk memulai usaha itu sangat penting apakah modalnya hasil dari pinjaman atau dana sendiri. Jika pembiayaan menggunakan sumber biaya pinjaman maka pilih lah sumber yang terpercaya dan tidak merugikan karena bunga yang tinggi. Alternatif sumber pendanaan pinjaman ini bisa melalui Bank, Lembaga keuangan, P2p landing.
b.Operasional biaya untuk pengembangan usaha jika memang membutuhkan perluasan usaha maka harus ada strategi serta cara baik itu praktis dan taktis. - Arus Kas Usaha
Yang sering dilupakan oleh ibu-ibu rumah tangga yang memulai usaha adalah tentang arus kas usaha yang terbagi dalam beberapa poin penting yaitu; Modal kerja, omzet (pendapatan), pembayaran pinjaman/tagihan, operasional usaha, pembelian barang usaha. semua yang disebutkan ini harus masuk dalam pembukuan arus kas usaha agar usaha yang dijalani jelas sumbernya. Jangan sampai lelah nya tak terbayar dengan hasil yang tidak memuaskan. - Memahami Situasi Keuangan
Pada tahun pertama memulai usaha seharusnya ibu-ibu sudah harus memahami situasi keuangan apakah usaha yang dijalani mengalami profit (untung) – loss (rugi) – break even (impas). Untuk mengetahuinya maka ibu harus mempersiapkan neraca keuangan dengan financial analysis.
- Neraca keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Cash Flow – Catatan atas laporan keuangan
Seperti yang dibahas diatas saat memulai usaha kita harus memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi. Caranya adalah dengan membuat laporan keuangan!
Tidak hanya laporan keuangan usaha tapi juga buat laporan keuangan pribadi dan rumah tangga dengan cara sehatkan keuangan dengan cara mengelolanya. Persiapkan juga hal-hal yang berkaitan dengan keuangan ini seperti simpanan maka cara mengaturnya adalah;
- Jika mengharuskan mempunyai pinjamam pilihlah cicilan dibawah 30% dari pendapatan
- Sisihkan biaya produktif seperti tagihan-tagihan listri, air, sekolah, dll
- Biaya hidup maksimalkan 50% dari penghasilan
- Pahami prioritas pengeluaran
- Mempunyai dana darurat
- Mempunyai tabungan (Tabungan rencana kehidupan, tabungan investasi masa depan)
Tabungan juga bisa sangat menguntungkan loh alternatif pendapatan keuntungan tabungan bisnis ini bisa berupa tabungan emas, tabung dan investasi tabungan berjangka, beli pasar modal, dan salah satunya dengan berbisnis (tapi kelola keuangannya dengan baik ya) 😀
Nah, semoga tips yang dibagi oleh mbak Prita ini bermanfaat ya untuk ibu-ibu rumah tangga yang akan memulai bisnis. Boleh banget ini tips-tips nya disimak baik-baik dan semoga dengan ini aku juga termasuk #IbuBerbagiBijak ya karena sayang banget kalau tips-tips pengelolaan keuangan ini tidak dibagikan kepada orang-orang tersayang. Karena memang aku sayang kalian semua 😀
COMMENTS