Ada banyak cara untuk mensyukuri nikmat kehidupan ini salah satunya dengan menafakuri ciptaan Allah. Saya mengaggap cara ini penting karena ...
Ada banyak cara untuk mensyukuri nikmat kehidupan ini salah satunya dengan menafakuri ciptaan Allah. Saya mengaggap cara ini penting karena manusia kadang kala menjadi angkuh hanya karena diberi kelebihan rezeki berupa harta atau kekuasaan padahal jika disandingkan dengan apa yang Allah ciptakan kita ini tidak ada apa-apanya.
Tinggal dalam lingkungan yang dikelilingi banyak gedung bertingkat mengikis rasa syukur itu sehingga menganggap semua yang aku lihat ini hanya lah ciptaan manusia lupa bahwa bumi tempat berpijak adalah milik Allah. Maka dari itu tidak ada salahnya kita sekali-kali pergi ke alam bebas agar menyadari bahwa alam ini ada penciptanya yaitu Allah.
Lembah, gunung, tebing yang seperti diukir, lautan yang seolah tak berujung, serta mata air yang mengeluarkan air jernih ini bukan di design oleh arsitektur, itu semua sudah berwujud indah apa adanya dari Allah Sang Pencipta. Cara menafakuri itu lah yang membuat saya merasa betapa tak ada apa-apanya diri ini, siapakah aku hingga ada saja rasa di hati ini untuk menjadi angkuh.
Tak kusangka kesempatan untuk bertafakur dengan mengunjungi alam yang indah itu datang kepadaku, dalam kegiatan Let’s Camp and Enjoy the Nature untuk Explore Kebumen dengan cara yang sangat kreatif yang digawangi Yayasan Pusat Studi Desa Indonesia Wisata disingkat PSDI yaitu sebuah lembaga non profit yang secara konstitusional bekerjasama dengan masyarakat desa membangun dengan cepat desa wisata agar bisa mendunia. Dalam kesempatan ini saya mendapatan manfaat yang all in one salah satunya ilmu dari alam yang menjadi bekal untuk hidup.
Photo by: Bakhtiar Seniman Gadungan |
Mengangkat konsep camping dengan perkemahan yang di setting menghadap Samudera Hindia serta dibarengi berbagai rangkaian kegiatan dan lomba seperti photography, memancing, outbound, menjelajahi spot-spot wisata yang cantik yang belum ter-expose membuat saya terkagum-kagum bahwa tempat yang kini aku pijak dan sangat indah ini adalah Negeriku. Selain rangkaian yang asyik kami juga dikenalkan dengan kearifan lokal masyarakat disana dengan tujuan agar wisata mereka bisa ter-expose memberi dampak positif dan siap untuk menjadi desa yang maju dari segi ekonomi dan wisata.
Desa Karang Duwur
Mengawali kegiatan dengan acara pembukaan dan ceremonial dari pemerintahan setempat kami siap untuk menjelajah destinasi Wisata Desa Karang Duwur – Kebumen, Jawa Tengah. Sambutan dari Bupati serta Kepala Desa dan Ketua PSDI menitik beratkan pada garis besar tujuan perjalanan ini bahwa mereka memiliki harapan sama yaitu masadepan dan terwujudnya Desa Wisata yang menarik wisatawan Indonesia hingga Mendunia. PSDI bersedia membantu dalam mengemas ide-ide wisata dan meminta masyarakat untuk bekerjasama mengangkat hal itu bersama-sama agar segera terwujud.
Photo by: Bahtiar Seniman Gadungan |
Pantai Menganti adalah pantai yang cukup populer karena spot indahnya hingga dikenal sebagai New Zeland nya Kebumen. Pantai Menganti aset berharga kota Kebumen ini terletak di Kebumen bagian barat kalau dari pantai karang duwur lokasi nya lumayan dekat kemarin juga kami mendirikan camp disini karena memang cukup luas lahannya dan model terasering memudahkan wisatawan menjangkau tempat-tempat indah untuk berburu photo. Pantai Menganti adalah salah satu tempat yang sudah friendly untuk wisatawan karena banyak warung-warung serta villa-villa dan gubuk yang disewakan disana agar pengunjung semakin betah menikmati pemandangan dipantai dengan banyak batu karang ini.
Photo by: ozie elga |
Meskipun indah ternyata masih banyak wisatawan lokal Indonesia yang belum mengunjungi tempat wisata ini dan saya harap setelah saya share pengalan saya saat berada disana teman-teman tertarik dan mulai berencana untuk liburan disana juga ya. Dijamin asyik deh tempatnya, warga-warga yang ramah serta jajanan yang masih sangat terjangkau untuk area wisata.
Hutan Mangrove
Seperti kita tahu hutan mangrove atau hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air payau dan sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Di Kebumen para wisatawan sebaiknya mengunjungi lokasi ini karena saya sendiri menyadari sesuatu tentang manfaat serta keseimbangan alam disini, saat didalam saya merasa sedang di dalam cerita-cerita film Anaconda. Cukup lebay sih ya. Hehehe
Penanaman Mangrove oleh warga kebumen bersama pemuda-pemudi Explore Kebumen photo by: Explore Kebumen |
Tak hanya ingin memajukan kotanya para pemuda-pemudi Explore Kebumen juga peduli terhadap lingkungan alamnya sehingga pada beberapa hari yang lalu mereka bekerja sama dengan warga untuk menanam hutan bakau atau mangrove bersama agar habitat laut tetap terjaga serta memiliki wisata alam yang seimbang.
Jangan membayangkan ada Anaconda ya, abaikan imaginasiku. Hahaha |
Pantai Karang Agung
Sebagian besar nama pantai di Kebumen memang menggunakan nama “Karang” karena memang banyak batu karang besar yang menjadi centre wisatanya. Batu karang yang kokoh terletak di tengah laut ini memiliki bentuk unik tapi tak ada kisah rakyat yang bisa diangkat seperti di tempat lain ini memang terbentuk karena alam saja. Tapi kalau diselidiki lagi mungkin ada sisi sejarahnya ya karena konon katanya kebumen ini adalah tempat pelarian Pangeran Mangkubumi 🙂
Perjalanan menuju karang agung memang membutuhkan perjuangan keras khususnya untuk saya, terus terang saya lebay banget disini. Hahaha
Awalnya biasa saja saat tiba di tempat tujuan kita akan mendapatkan warung gubuk yang menyediakan berbagai makanan tapi ternyata ada jarak lagi yang harus ditempuh untuk menuju karang agung yaitu turunan yang cukup curam yang katanya akan kami lalui kurang lebih 20 menit.
Perjalanan awal menuju Karang Agung dari warung atas |
Pantai ini yang paling banyak meninggalkan kisah karena perjalanannya yang cukup menantang sangat cocok untuk para adventurer dan perjalanannya sangat tidak disarankan untuk anak-anak atau Anda dengan stamina yang kurang kuat, atau punya penyakit jantung karena dalam perjalanan nanti kita akan memasuki hutan dengan jalanan curam mendaki dan menurun benar-benar harus punya stamina kuat pokoknya dah narus hati-hati berjalan karena pasir dan bebatuan yang licin. Perhatikan kostum dan barang bawaan karena sangat mendukung kelancaran perjalanan menuju karang agung dan satu lagi harus sediakan air yang cukup banyak walau pun saat di tempat tujuan ada warung yang menjual air kelapa ya tetap saja saat di dalam hutan jangan berharap ada keajaiban menemukan warung karena jalan yang meliuk sambil mendaki itu loh. Hehehe
Setelah berjuang dalam perjalanan yang cukup panjang dengan lika-liku tanjakan dan turunan tadi terus terang kalau aku sih kayaknya lebih dari 30 menit menghabiskan waktu jalan menuju karang agung karena banyak berhenti untuk ambil nafas dan beristirahat. Setelah dibawah ini lah saya dan teman saya Yasinta berpose dengan background “Karang Agung”
Penjual kelapa di Karang Agung |
Perjalanan pulang sangat menantang karena kita akan menjejali tanjakan dari Karang Agung sampai puncak tempat kami datang dan saat itu sudah hampir sore untungnya saya bertemu warga Kebumen yang mendampingi perjalanan kami kemarin, kebayang dong kalau ditengah hutan dan pohon jati pasti akan semakin gelap pada sore hari belum lagi jalanan yang agak berpasir jadi memang cukup licin dan ada sedikit kecelakaan waktu itu kakiku terkilir dan kram. Kehati-hatian sangat diperlukan dan sebaiknya jika ingin mengunjungi karang agung datang lah pada pagi hari hingga tidak terjadi hal sama seperti aku. Kostum yang aku pakai pun kurang support untuk perjalanan ini memakai celana jeans ketat bukan pilihan tepat karena peredaran darah ke kaki tidak lancar sehingga mengakibatkan kram.
Pantai Pecaron
Photo by: Alang Ilalang |
Pantai Pecaron menurutku adalah surganya para pemancing mania, tidak perlu repot naik kapal untuk ke tengah laut ternyata walau disisi pantai banyak tangkapan ikan yang didapat juga loh kemarin dan ikan yang didapat pun besar-besar. Kesempatan ini juga dimanfaatkan pemerintahan setempat bersama PSDI untuk mengangkat pada halayak bahwa dengan berkunjung ke Kebumen kita bisa mendapatkan kesempatan mengunjungi berbagai lokasi wisata yang keren salah satunya pantai pecaron ini dengan tujuan selain menikmati pantai kita juga bisa mancing. Asyik kan?
Hasil tangkapan ikan di Pantai Pecaron |
Pantai Lampon
Photo by: Alang Ilalang |
Mendengar kabar dulunya pantai lampon ini adalah pantai yang tersembunyi bahkan warga sekitar tidak banyak tahu tentang pantai ini karena terletak dibalik bukit dan untuk mendapatinya kita kita juga harus berjalan dulu tapi sekarang pantai lampon sudah banyak diketahui oleh warga sekitar bahkan saat kami mengunjungi pantai lampon sudah terawat baik dan ada spot-spot cantik yang instagramable seperti jembatan hati diatas itu. So sweet ya 🙂
Karang Bolong dan Bukit Hud
Karang Bolong dan Bukit Hud adalah destiinasi wisata yang bisa kita kunjungi sekaligus karena memang berdekatan biasanya warga sekitar juga menyarankan para wisatawan yang mengunjungi karang bolong untuk mengunjungi bukit hud juga. Lokasinya cukup luas bahkan beberapa kali banyak yang berkemah disini. Lokasinya masih di sekitar barat dan jangan khawatir saat ingin mengunjungi banyak spot disini karena ada jasa ojeg dari warga sekitar atau bisa menggunakan mobil 🙂
Photo by: Bakhtiar Seniman Gadungan |
Karang Bolong by : Bakhtiar Seniman Gadungan |
Bukit hud by: Bakhtiar Seniman Gadungan |
Saat berada di bukit hud banyak yang saya pikirkan, salah satunya tentang rasa takjub saya terhadap ciptaan Alloh yang maha kuasa, memandang pantai diatas bukit yang seolah tak berujung
Goa Wora-Wari
Setelah dari Pantai Lampon kita bisa berjalan agak naik untuk mengunjungi Goa Wora-Wari jika kita masuk dari Goa ini dengan menaiki batu tebing-tebingnya akan menerobos ke Goa Celeng dibawah. Saya sendiri tidak berani masuk karena merasa tidak mampu mengeksplorasi goa yang cukup gelap harus mendaki pula jadi hanya berpose-pose ria diluar saja. Hehe
Goa Wora-Wari |
Goa Sawangan
Destinasi terakhir kami adalah Sawangan Adventure dari satu lokasi ini kita bisa dapat Tiga spot kece seperti goa sawangan, Curug Sawangan, dan Sawangan Adventure Outbound.
Setelah berjalan kurang lebih 10 menit kita akan menemukan Goa Sawangan yang didalamnya ada mata air menurut warga sekitar menyebutnya mata air mantan yang konon mitosnya kalau kita minum dari mata air itu bisa move on dari mantan. Cieee
Saya kemarin juga ikut minum kok tapi niatnya bukan karena ada embel-embel mitos, saya minum karena memang haus dengan perjalanan mendaki yang cukup panjang. Hehe
Curug Sawangan
Curug Sawangan by: Bakhtiar Seniman Gadungan |
Curug sawangan adalah destinasi terakhir kedua saat memasuki kawasan Sawangan Adventure dan ditutup dengan berjalan lagi ke puncak sawangan hingga akhirnya meluncur dengan Flying fox. Setelah menaiki lika-liku lalu melewatu turunan yang cukup curam dan berbatu memang serasa menemukan surga. Tetesan air dari tebing menerpa seluruh tubuh seolah dipijat oleh alam enak banget. Airnya sejuk dan satu lagi yang menarik adalah pelangi yang melingkar dari satu batu ke batu lain pantulan cahaya yang indah 🙂
Rasanya tak ingin cepat-cepat beranjak dari tempat ini deh kalau mengingat saat pulang nanti kita harus melalui perjalanan yang luar biasa, mendaki dan terus mendaki. Semangat…. Hehe
Sawangan Adventure
Photo by: Alang Ilalang |
Setelah berlelah-lelah ria kembali dari air terjun rasanya perjuangan sekali jika haru menuruni bukit satu tahap lagi, Tapi jangan khawatir karena kita bisa langsung meluncur menggunakan flying fox ini. Asyik kan? Lelahnya terbayar dengan tantangan yang lebih memacu adrenalin 😀
Jika teman-teman tertarik ingin melakukan perjalanan dan explore kebumen dari satu desa wisata ke desa wisata lain tak perlu khawatir kok karena saat ini mereka akan menyediakan paket wisata jadi pasti kita diantar sepenuh hati mengunjingi tempat-tempat ini. Kemarin kita juga kemana-mana diantar menggunakan mobil wisata dan itu GRATIS!!!
Perjalanan Menggunakan Angkutan Wisata |
Selain berwisata saya mendapatkan banyak pelajaran dan manfaat saat berkunjung ke Kebumen bersama teman-teman Let’s Camp and Enjoy The Nature.
Pertama, Pelajaran beradaptasi. Untuk beberapa orang sikap mampu beradaptasi adalah hal yang agak sulit khususnya saya. Perlu waktu beberapa saat untuk mempu melebur dengan orang-orang baru dan lingungan baru salah satunya mengawali pembicaraan dengan masyarakat daerah dan teman-teman seperjalanan.
Kedua, Etika mencintai alam. Semua keindahan ini tidak akan bertahan lama jika tidak dijaga maka dariitu mulai saat ini mulailah mencintainya dengan menjaga habitat alam seperti hal sederhana “Buang Sampah”
Photo by: Bakhtiar Seniman Gadungan |
Ketiga, Tahu cara bersyukur. Dalam perjalanan kemarin ada beberapa kejadian yang membuat saya sangat bersyukur atas hidup saya. Menempuh perjalanan dengan berbagai rintangan yang luar biasa hal seperti terkilir, tertimpa jatuhan batu, terpeleset di batu karang adalah hal yang mungkin saja terjadi dan saya mensyukuri karena ternyata disetiap kesulitan itu memang benar ada kemudahan. Warga yang ramah dan baik hati siap siaga dan bersedia membantu saat aku terkilir di Karang Agung kemarin dengan track yang cukup terjal ternyata mereka bersedia menggendong saya sampai ke puncak. Terharu sekali ;(
Track Menuju Curug Sawangan |
Pelajaran keempat, dan yang paling berharga adalah mendapatkan saudara baru. Dengan ini saya mendapatkan pengalaman yang sangat banyak termasuk bertambahnya saudara dan teman yang bersedia berbagi dan membantu, bercanda dan tertawa banyak hal gila yang mungkin juga bisa jadi perdebatan tapi pada intinya kami bisa akrab meski dar beberapa element seperti pecinta alam, fotograpi, media entertainment, dan blogger. Semoga suatu hari kita bisa berjumpa kembali di perjalanan yang menyenangkan.
Bersama Photographer KOFABA Pak Ozie |
Semoga sukses untuk teman-teman Kebumen, teman-teman PSDI, teman-teman photography juga warga kebumen yang sangat welcome menyambut kami kemarin.
COMMENTS